Sebelum secara resmi tercantum sebagai satu dari lima nominee utama kategori tersebut, Sang Penari harus bersaing dengan sekumpulan film berbahasa asing lain yang sudah mendaftar. Pendaftaran ditutup pada 30 September mendatang dan hingga tulisan ini dibuat kurang lebih ada 47 film yang terdaftar.
Salah satu film yang juga mendaftar adalah Amour karya Michael Haneke yang meraih gelar Film Terbaik pada festival film Cannes 2012. Ada pula Beyond the Hills karya Cristian Mungiu, Pieta arahan Kim Ki-duk, The Hypnotist milik Lasse Hallstrom, hingga Headshot garapan Pen-Ek Ratanaruang.
Variety melaporkan bahwa asosiasi yang menyelenggarakan Academy Awards, Academy of Motion Picture Arts and Sciences, akan mengumumkan lima film berbahasa asing yang terpilih sebagai nominee utama pada 10 Januari 2013. Academy Awards sendiri akan dilaksanakan untuk yang ke-85 kalinya pada 24 Februari 2013.
Sang Penari, yang dibintangi oleh Prisia Nasution dan Oka Antara, berkisah soal kisah cinta yang terjadi di sebuah desa miskin Indonesia pada pertengahan 1960-an. Rasus (Oka Antara), seorang tentara muda, menyusuri kampung halamannya demi mencari cintanya yang hilang, Srintil (Prisia Nasution). Film ini diadaptasi dari novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk terbitan tahun 1982 karya Ahmad Tohari.
Menurut kritikus film senior Totot Indrarto lewat tulisannya pada FilmIndonesia.or.id, sudah ada lima belas film Indonesia yang dikirim untuk Academy Awards sejak 1987, termasuk Sang Penari, namun belum ada satu pun yang lolos ke lima besar sebagai nominee utama. Dari jumlah itu, hanya terdapat empat film yang keluar sebagai Film Terbaik pada Festival Film Indonesia, yaitu Nagabonar, Tjoet Nja' Dhien, Gie, dan Sang Penari.
Sementara itu, sebelas film lainnya adalah Langitku Rumahku, Bibir Mer, Daun di Atas Bantal, Sri, Ca Bau Kan, Biola Tak Berdawai, Berbagi Suami, Denias Senandung di Atas Awan, Jamila dan Sang Presiden, Alangkah Lucunya Negeri Ini, dan Di Bawah Lindungan Ka'bah.
Telkomsel BlackBerry8520®