Tim tamu tak pernah menembus kotak penalti lawan. Sebaliknya, Belanda membombardir dan menyarangkan tiga gol, masing-masing oleh Van der Vaart, Huntelaar dan Schaken. Belanda unggul dalam penguasaan bola 73 banding 27 dan melepaskan 23 tembakan, sementara lawan hanya tiga.
Dengan kemenangan ini, Belanda mengambil alih puncak klasemen Grup D dengan sembilan poin dari laga, sementara Andorra terbenam di dasar klasemen tanpa poin.
Pelatih Bert van Marwijk menyimpan sejumlah pemain bintang seperti Van Persie, Robben maupun Sneijder.Di lini depan, Huntelaar diapit Lens dan Schaken. Pemain-pemain seperti Van Persie, Kuyt, Afellay maupun Emanuelson mengisi deretan pemain cadangan, sementara Robben dan Sneijder tidak disertakan.
Sementara pelatih Andorra, Koldo Alvarez, memasang strategi 5-3-2 dengan menduetkan Ivan Lorenzo dan Marc Garcia di lini depan. Meski demikian, strategi bertahan tersebut tak bisa mencegah Tim Oranje menembus daerah pertahanan mereka.
Percobaan pertama Belanda dibuat Janmaat pada menit keempat dari luar kotak penalti. Tendangannya masih bisa ditangkap kiper Josep Anton Moreira Mendez.
Namun keperawanan gawang Andorra tak bertahan lama. Tiga menit kemudian, tendangan Van der Vaart dari jarak sekitar 27 meter sukses bersarang di sudut kiri bawah gawang lawan, mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Tak banyak yang bisa dilakukan Andorra karena penguasaan bola nyaris selalu berada di kaki para pemain Belanda, yang tampil menyerang dengan pergerakan nan cepat. Andorra hanya bisa mengancam lewat tendangan jarak jauh, seperti upaya Sebastian Gomez pada menit ke-10, yang masih bisa ditangkap kiper Marten Stekelenburg.
Tak butuh waktu lama bagi Belanda untuk menggandakan keunggulannya. Pada menit ke-15, Lens mengirimkan umpan silang dari sayap kiri yang berhasil dikonversi menjadi sundulan oleh Huntelaar dari jarak dekat. Kiper lawan tak berdaya mencegah tampilan papan skor berubah menjadi 2-0.
Belanda terus menyerang. Setidaknya tiga peluang didapat dalam rentang menit ke-20 hingga 30. Namun tendangan jarak jauh Huntelaar dan sundulannya dari dalam kotak penalti masih kurang tepat sasaran, begitupula dengan tendangan Strootman di dalam kotak penalti, yang masih melenceng ke sisi kanan gawang lawan.
Terus diserang, Andorra terpaksa harus berkonsentrasi pada pertahanan. Ini cukup untuk mencegah Belanda menambah keunggulan, setidaknya hingga babak pertama usai. Satu peluang sebelum turun minum bisa dibuat Andorra, lagi-lagi dari luar kotak penalti. Kali ini tendangan Marc Pujol masih lemah dan mudah diantisipasi Stekelenburg. Kedudukan 2-0 untuk Belanda bertahan hingga turun minum.
Baru lima menit babak kedua bergulir, tim asal Negeri Kincir Angin kembali mencetak golnya. Kali ini, sontekan first time Ruben Schaken di dalam kotak penalti menyambut umpan silang Lens bersarang ke gawang Gomez, menambah keunggulan Belanda menjadi 3-0.
Belanda tak mengendurkan serangannya. Pada menit ke-62, Jeremain Lens nyaris menambah keunggulan timnya. Sayang, tendangannya dari dalam kotak penalti masih membentur mistar gawang.
Sembilan menit kemudian, tendangan Huntelaar dari dalam kotak penalti berhasil ditepis kiper lawan.
Di babak kedua ini, Andorra tak sekalipun melepaskan tembakan yang mengarah ke gawang. Skor 3-0 untuk Belanda bertahan hingga wasit mengakhiri laga.
Susunan pemain:
Belanda: Marten Stekelenburg; Janmaat, John Heitinga, Jon Vlaar, Bruno Martins Indi; Nigel De Jong, Kevin Strootman (Urby Emanuelson 74'), Rafael Van der Vaart (Ibrahim Afellay 70'); Ruben Schaken, Klaas-Jan Huntelaar, Jeremain Lens (Dirk Kuyt 70'). Pelatih: Bert van Marwijk.
Andorra: Josep Anton Moreira Gomez; Ildefons Sola Lima, Rodrigues Francisco da Silva Adriano (Moises San Nicolas 52'), Marc Pujol, Marcio Vieira, Marco Valez; Victor Hugo Moreira (Marc Cano Bernaus 82'), Josep Manuel Ayala, Sebastia Gomez (Sergi Marin Moreno 74'); Ivan Lorenzo, Marc Garcia. Pelatih: Koldo Alvarez.
Telkomsel BlackBerry8520®
