Kedua tim sama-sama bermain hati-hati sejak menit awal. Milan sering melakukan kesalahan dalam mengumpan bola. Hal serupa dialami Anderlecht.
Peluang baru terjadi di menit ke-13. Tendangan Klejstan memanfaatkan umpan Kanu masih terlalu mudah diantisipasi kiper Milan, Abbiati.
Milan baru bisa mengancam gawang Anderlecht di menit ke-18. Menerima umpan tumit Pazzini, Flamini meneruskan dengan tendangan keras ke arah gawang. Namun, tendangan pemain asal Prancis itu masih bisa ditepis kiper Anderlecht, Proto.
Menit ke-29, sepak pojok De Sciglio disambut tandukan Prince Boateng. Sayang, tandukannya masih melebar. Tiga menit berselang, tendangan voli Boateng memanfaatkan umpan silang Emanuelson masih bisa diamankan Proto.
Milan kembali mendapat peluang di menit ke-37. Umpan jauh De Jong berhasil disambut tendangan setengah voli oleh Emanuelson. Namun, lagi-lagi Proto bisa menggagalkannya.
Skor imbang tanpa gol bertahan hingga jeda.
Di babak kedua, Milan meningkatkan intensitas serangannya.
Menit ke-48, Milan nyaris memecah kebuntuan. Umpan silang Boateng disambut sundulan Nocerino. Meski tak terkawal, sundulannya tipis melambung di atas mistar gawang.
Anderlecht juga memiliki peluang untuk mencetak gol di menit ke-52. Biglia lolos dari jebakan offside dan menuju ke gawang Milan. Namun, tendangannya justru melambung tinggi.
Sundulan El Shaarawy menit ke-66 memanfaatkan umpan silang Emanuelson dengan gemilang ditepis Proto. Empat menit berselang, tendangan jarak jauh Emanuelson gagal merubah papan skor.
Di waktu tersisa, kedua tim tak mampu mencetak gol dan laga berakhir imbang tanpa gol.
Hasil ini membuat Milan berada di peringkat kedua dengan poin satu sementara Anderlecht di peringkat ketiga juga dengan poin satu.
Telkomsel BlackBerry8520®
