Natasha Moraes de Andrade yang bisa dijuluki sebagai "Rapunzel" karena rambutnya yang panjang hingga nyaris setinggi tubuhnya sendiri. Perempuan berusia 12 tahun itu kini berencana menjual rambutnya yang memiliki panjang 1,6 meter untuk dijadikan bahan hair extension.
"Rapunzel"???
Bagi yang belum tahu, Rapunzel adalah sebuah kumpulan dongeng dari Jerman yang dibuat oleh Grimm Brothers, dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1812. merupakan sebuah kisah anak-anak pada masa itu yang diadaptasikan dari dongeng Persinette, Charlotte-Rose de Caumont de La Force yang aslinya diterbitkan pada tahun 1698. Plotnya telah digunakan dan diparodikan di berbagai media dan terbaik garis yang diketahui ("Rapunzel, Rapunzel, dikecewakan rambut Anda") adalah idiom budaya populer.
Natasha memasang harga sekitar Rp 51 juta untuk rambutnya yang berombak dan berwarna kecoklatan itu. Untuk merawat rambut sepanjang ini, tentu tidak mudah. Natasha menghabiskan waktu empat jam dan satu botol shampoo untuk keramas setiap minggunya. Untuk perawatan harian, Natasha dengan teliti menyisir rambutnya selama 1,5 jam setiap harinya.
Gadis asal Rio De Janeiro, Brazil itu selalu menggerai rambutnya kemanapun dan tidak pernah digulung. Uniknya, rambut panjang Natasha membuat keluarganya tidak bisa menyalakan kipas angin, karena rambutnya selalu tersangkut ke baling-baling kipas.
Sang ibu, Catarina Moraes de Andrade, mulai gerah dengan obsesi puterinya menjadi Rapunzel, tokoh kartun dengan rambut pirang yang panjang. Catarina meminta Natasha memangkas rambut untuk yang pertama kalinya.
“Dia seperti terpenjara. Sehari-hari dia hanya beraktivitas di sekolah dan di rumah. Dia tidak pernah mengikuti kegiatan olahraga seperti teman-temannya, karena rambutnya akan sangat merepotkan,”.
Jika ramburnya berhasil terjual, Natasha berniat menggunakan uangnya untuk menata ulang kamar tidur untuk memberi suasana baru.
Natasha juga akan menyimpan uang hasil penjualan rambut sebagai modal untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang ilustrator. Hobinya di bidang gambar dibuktikan dengan lukisan puteri Rapunzel yang menghiasi pintu kamarnya.
